Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teknologi Pertama Robot Wasit Di Piala Dunia 2022

 

Robot Wasit
Robot Pertama di dunia menjadi wasit sepak bola di piala dunia

Teknologi Pertama Robot Wasit Di Piala Dunia 2022 - Sejarah teknologi manusia berkisar dari penemuan yang sangat mendasar seperti pengembangan bahasa dan produksi alat-alat batu hingga yang sangat canggih seperti komputer kuantum dan juga sejarah instrumen, perangkat, dan metode buatan manusia yang dapat digunakan untuk memudahkan aktivitas manusia pada umumnya. 

Perkembangan Teknologi trus semakin berkembang, Di Piala Dunia 2022 ini Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mencapai prestasi baru yang luar biasa. Turnamen ini akan menampilkan penggunaan wasit Berteknologi Robot canggi untuk pertama kalinya dalam sejarah piala dunia. 

Sebenarnya, FIFA menyatakan bahwa uji coba wasit berteknologi robot ini telah sukses. FIFA tampak senang dengan diperkenalkannya hakim garis tersebut. 

Tugas Teknologi robot wasit ini adalah membantu wasit utama dalam melakukan penentuan offside. Gianni Infantino, presiden FIFA, dikabarkan ingin menerapkan sistem offside semi-otomatis. Piala Dunia 2022, yang dimulai di Qatar pada November, akan menandai debut sistem baru.

Selain itu, sistem tersebut diuji pada Piala Dunia Antarklub 2019, yang dimenangkan Liverpool. Uji coba juga diadakan selama Piala Arab, yang berlangsung di empat dari delapan stadion Piala Dunia di Doha. 

Terdapat 10 kamera di Robot ini, Sistem diuji Setiap tubuh pemain akan memiliki 29 titik pelacakan pada objek. Ditegaskan bahwa sistem akan menghasilkan keputusan offside jauh lebih cepat dari pada sistem VAR saat ini. 

Menurut FIFA, mereka akan siap menggunakan teknologi tersebut di Piala Dunia 2022. Pada 21 November 2022, Inggris dan Iran akan memainkan game pertama mereka menggunakan teknologi tersebut. 

Di sisi lain, istilah "robot offside" menuai kritik dari mantan wasit Pierluigi Colline. Menurutnya, keputusan yang diambil di lapangan harus tetap menjadi tanggung jawab wasit dan asisten wasit. Teknologi hanya berfungsi sebagai pendukung wasit. 

Collina menyatakan bahwa "wasit dan asisten masih bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat di lapangan." 

Karena keputusan offside sangat menantang untuk diambil, "teknologi ini hanya memberi mereka dukungan berharga untuk membuat keputusan lebih cepat dan akurat." 

Namun FIFA tidak akan membuat keputusan akhir sampai menerima laporan lengkap dari data uji coba yang telah dilakukan. 

Lebih lanjut, FIFA berharap sistem tersebut dapat beroperasi penuh sebelum dimulainya Piala Dunia tahun ini pada November dan Desember. 

Selain itu, menurut FIFA, penggunaan robot wasit dalam pertandingan sepak bola berpotensi menawarkan perspektif baru bagi pelatih, tenaga medis, dan penonton. 

SEJARAH ROBOT 

Robotika sebagai bidang studi awalnya tidak berasal dari bidang elektronika, melainkan dari bidang biologi. Tujuan ilmuwan biologi pada saat itu adalah untuk menghasilkan makhluk dengan sifat yang mereka inginkan. Namun keinginan tersebut belum terpenuhi karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada saat itu, hanya alat-alat mekanik dasar yang membantu kehidupan sehari-hari yang dapat dibuat oleh manusia. 

Penemuan patung bergerak oleh orang Yunani kuno menandai awal dari kemunculan robot. Insinyur Yunani Ctesibus menciptakan jam dan organ air dengan bagian bergerak sekitar 270 SM. 

Bersama dengan ilmuwan, seniman telah berkontribusi pada sejarah perkembangan robot melalui penggambaran robot yang imajinatif dan kreatif dalam buku, drama, dan film. 

Karena pengetahuan mereka tentang mekanik, insinyur teknis mulai membuat robot pada abad ke-19. Setelah rekayasa kontrol dipahami, disiplin elektroteknik mulai mengkaji teknologi robot. 

Tahun 1941 

Robotika pertama kali digunakan oleh penulis fiksi ilmiah Isaac Asimov pada tahun 1941 dalam karyanya "LIAR!" Bahkan Asimov sendiri tidak menyadari bahwa dialah yang menciptakan frasa tersebut. Ia berasumsi bahwa robotika mengacu pada ilmu pengetahuan dan teknologi robot karena elektronik menggambarkan ilmu dan teknologi benda-benda listrik. 

Akhirnya diputuskan bahwa robotika adalah suatu teknologi rekayasa dan ilmu pengetahuan yang mencakup desain, produksi, aplikasi, dan penentuan struktur yang erat kaitannya dengan elektronika, mekanika, dan perangkat lunak. 

Tahun 1956 

Pada awal tahun 1950-an perkembangan pesat ini dimulai, William Gray Walter menciptakan Teknologi Robot yang bernama Elmer dan Elsie pada tahun 1948. Mereka adalah dua robot independen dengan bentuk seperti kura-kura. 

Kemudian di bangunlah sebuah Perusahaan robot pertama di dunia yang didirikan oleh George Devol dan Joseph Engelberger pada tahun 1956. Menurut Devol, robot pada akhirnya akan memainkan peran penting dalam industri, mengoperasikan pabrik dan membantu pekerja mengoperasikan mesin industri. 

Teknologi Robot pertama kali digunakan oleh General Motors dalam pembuatan mobil pada tahun 1961. Kemudian, pada tahun 1966, pengerjaan Robot Shakey, robot yang dapat menavigasi dan memindahkan objek, dimulai di Stanford Research Institute. 

Dalam sejumlah film terkenal, termasuk Starwar 1977, yang menyertakan robot C3PO dan R2D2, manusia adalah sekutu dan musuh robot. Dalam film ini, robot tersebut menyerupai manusia atau bisa dinamakan "Android". Tahun 1980-an melihat kemajuan pesat dalam elektronik dan komputasi, yang menyebabkan perluasan dan meluasnya penggunaan robot industri di bidang manufaktur hingga sampai sekarang ini.

 


Posting Komentar untuk "Teknologi Pertama Robot Wasit Di Piala Dunia 2022"